Rabu, 13 Desember 2017

Sudah hampir 3 pekan, Kota Amuntai dan sekitarnya dilanda banjir akibat tingginya curah hujan dan luapan air sungai kiriman dari sungai Tabalong dan sungai Balangan. Banyak perkantoran, perumahan hingga fasilitas pendidikan yang diserbu banjir.
SEPUTARAN DAERAH KOTA yang terlihat terkena banjir adalah kawasan Polres Hulu Sungai Utara (HSU), di depan daerah sekitaran rumah sakit, sampai juga terlihat di samping kantor Pemda dan PU kab. Hulu Sungai Utara.
Untuk daerah-daerah kecamatan lain diantaranya kecamatan Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, Sungai Pandan, dan yang terlihat parah terkena dampak banjir adalah kecamtan Banjang.
Selain aktivitas perekonomian dan kegitan warga masyarakat yang terganggu dan mengalami banyak sekali kerugian, aktivitas proses belajar mengajar pun mengalami hal yang serupa, terlihat ketika para siswa siswi menerobos banjir untuk mencapai sekolah begitu pula dengan perjalanan kembali pulang kerumah, sesampai di sekolahpun ternyata sekolah banjir.
Hal tersebut juga terjadi di SD NEGERI KOTA RAJA kecamatan Amuntai Selatan.

 
Untuk mencapai sekolah siswa dan siswi harus menempuh perjalanan dengan melewati banjir, khususnya bagi mereka yang bertempat tinggal di kawasan tepian kali negara desa Kota Raja, desa Teluk Paring, dan komplek perumahan CPI 1. Hal ini tentu sangat membahayakan dan berisiko bagi mereka.




Ketika sampai di sekolah pun SD Negeri Kota Raja juga terkena banjir yang lumayan dan tentu mengganggu proses belajar mengajar. 
Dengan keadaan seperti ini, Alhamdulillah para Dewan Guru pengajar dan Siswa Siswi di SD Negeri Kota Raja tetap semangat untuk mengajar dan mengikuti pelajaran. Hal tersebut terlihat dari antusias para dewan guru dan siswa siswi yang tetap hadir kesekolah setiap harinya.
Bagi siswa dan siswi khusunya sekolah dasar, fenomena banjir disekolah tentulah mereka gunakan untuk bermain air dan al hasil baru jam 9 mereka sudah basah kuyup dan tidak mungkin bisa mengikuti pelajaran. Teguran guru pun kadang di abaikan oleh mereka karena usia mereka adalah usia bermain dan bergembira, sehingga para dewan guru pun akhirnya hanya bisa diam dan menjaga mereka bermain air khususnya untuk kelas 1,2 dan 3. Karena keadaan tersebut akhirnya Kepala sekolah mengadakan rapat dengan dewan guru dan meminta ijin kepada Kepala UPT Disdik Kec. Amuntai Selatan untuk meliburkan siswa dan siswi selama 2 hari karena banjir yang semakin meninggi dan membahayakan bagi siswa dan siswi.
Untuk tahun 2017 ini banjir dirasakan sangat tinggi, hal tersebut terlihat karena beberapa tahun yang telah lalu SD Negeri Kota Raja tidak pernah mengalami banjir.Begitu Pula dangan kecamatan - kecamatan lain juga merasakan bahwa pada tahun ini memang banjir akibat luapan sungai karena kiriman dari sungai Tabalong dan Balangan sangatlah tinggi.
Mudah - mudahan ada upaya yang bisa dilakukan khususnya pemerintah Daerah dari Kab. Tabalong, Balangan dan Hulu Sungai Utara dalam mengatasi masalah banjir yang sangat memprihatinkan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar