Sudah hampir 3 pekan, Kota Amuntai dan sekitarnya dilanda banjir
akibat tingginya curah hujan dan luapan air sungai kiriman dari sungai Tabalong
dan sungai Balangan. Banyak perkantoran, perumahan hingga fasilitas pendidikan
yang diserbu banjir.
SEPUTARAN DAERAH KOTA yang terlihat terkena banjir
adalah kawasan Polres Hulu Sungai Utara (HSU), di depan daerah sekitaran rumah
sakit, sampai juga terlihat di samping kantor Pemda dan PU kab. Hulu Sungai
Utara.
Untuk daerah-daerah kecamatan lain diantaranya kecamatan Amuntai
Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, Sungai Pandan, dan yang terlihat parah
terkena dampak banjir adalah kecamtan Banjang.
Selain aktivitas perekonomian dan kegitan warga masyarakat yang terganggu
dan mengalami banyak sekali kerugian, aktivitas proses belajar mengajar pun mengalami
hal yang serupa, terlihat ketika para siswa siswi menerobos banjir untuk
mencapai sekolah begitu pula dengan perjalanan kembali pulang kerumah, sesampai
di sekolahpun ternyata sekolah banjir.
Hal tersebut juga terjadi di SD NEGERI KOTA RAJA kecamatan Amuntai Selatan.
Untuk mencapai sekolah siswa dan siswi harus menempuh perjalanan
dengan melewati banjir, khususnya bagi mereka yang bertempat tinggal di kawasan
tepian kali negara desa Kota Raja, desa Teluk Paring, dan komplek perumahan CPI
1. Hal ini tentu sangat membahayakan dan berisiko bagi mereka.
Ketika sampai di sekolah pun SD Negeri Kota Raja juga terkena
banjir yang lumayan dan tentu mengganggu proses belajar mengajar.
Dengan keadaan seperti ini, Alhamdulillah para Dewan Guru pengajar dan Siswa Siswi di SD Negeri Kota Raja tetap semangat untuk mengajar dan mengikuti pelajaran. Hal tersebut terlihat dari antusias para dewan guru dan siswa siswi yang tetap hadir kesekolah setiap harinya.
Bagi siswa
dan siswi khusunya sekolah dasar, fenomena banjir disekolah tentulah mereka
gunakan untuk bermain air dan al hasil baru jam 9 mereka sudah basah kuyup dan
tidak mungkin bisa mengikuti pelajaran. Teguran guru pun kadang di abaikan oleh
mereka karena usia mereka adalah usia bermain dan bergembira, sehingga para
dewan guru pun akhirnya hanya bisa diam dan menjaga mereka bermain air
khususnya untuk kelas 1,2 dan 3. Karena keadaan tersebut akhirnya Kepala
sekolah mengadakan rapat dengan dewan guru dan meminta ijin kepada Kepala UPT
Disdik Kec. Amuntai Selatan untuk meliburkan siswa dan siswi selama 2 hari
karena banjir yang semakin meninggi dan membahayakan bagi siswa dan siswi.
Untuk tahun 2017 ini banjir dirasakan sangat tinggi, hal
tersebut terlihat karena beberapa tahun yang telah lalu SD Negeri Kota Raja tidak
pernah mengalami banjir.Begitu Pula dangan kecamatan - kecamatan lain juga
merasakan bahwa pada tahun ini memang banjir akibat luapan sungai karena
kiriman dari sungai Tabalong dan Balangan sangatlah tinggi.
Mudah - mudahan ada upaya yang bisa dilakukan
khususnya pemerintah Daerah dari Kab. Tabalong, Balangan dan Hulu Sungai Utara
dalam mengatasi masalah banjir yang sangat memprihatinkan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar